Benteng Kuto Besak adalah salah satu landmark bersejarah yang paling ikonik di Palembang, Sumatera Selatan. Dikenal sebagai benteng pertahanan yang penting pada masa kerajaan Sriwijaya, Benteng Kuto Besak terletak strategis di tepi Sungai Musi. Dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I, benteng ini merupakan simbol kekuatan dan kejayaan kerajaan Palembang pada masa lalu. Benteng ini tidak hanya berfungsi sebagai benteng pertahanan, tetapi juga sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal para pejabat kerajaan. Desain arsitektur Benteng Kuto Besak mencerminkan gaya fortifikasi yang khas dengan dinding tebal dan menara pengawas yang mengelilingi kompleksnya. Benteng ini terdiri dari empat sudut yang masing-masing dilengkapi dengan menara penjaga yang menjulang tinggi.
Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797. Berbeda dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman, keraton baru berdiri di posisi yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus sangat indah.