Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, yang terletak di Palembang, Sumatera Selatan, adalah salah satu ikon arsitektur Islam yang megah dan bersejarah. Masjid ini dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I dan merupakan contoh cemerlang dari desain masjid tradisional yang menggabungkan elemen arsitektur lokal dengan pengaruh Islam. Dikenal dengan kubah besar dan menara-menara yang menjulang tinggi, masjid ini memiliki ornamen yang indah dan ukiran yang mencerminkan kemegahan dan kehalusan seni Islam pada masa itu. Interior masjid yang luas dan berornamen menyajikan suasana yang khusyuk dan menenangkan bagi para jamaah. Sebagai pusat kegiatan keagamaan dan budaya, Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo juga memiliki nilai historis yang mendalam. Lokasinya yang strategis di jantung kota Palembang menjadikannya sebagai pusat penghubung antara masa lalu dan masa kini, menyatukan masyarakat dalam kegiatan ibadah dan acara-acara keagamaan. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga sering menjadi lokasi acara-acara penting dan kegiatan sosial yang memperkuat ikatan komunitas.
Masjid Agung Palembang pertama kali dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Pembangunan masjid ini memakan waktu sekitar 10 tahun, dimulai pada tahun 1738 dan selesai pada tahun 1748. Masjid ini awalnya bernama Masjid Sultan dan belum memiliki menara. Salah satu keunikan Masjid Agung Palembang adalah perpaduan arsitektur Melayu, Cina, dan Eropa. Hal ini terlihat dari bentuk bangunannya yang unik, seperti atap bertingkat, jendela-jendela besar, dan pilar-pilar kokoh. Perpaduan arsitektur ini mencerminkan sejarah Palembang yang kaya akan pengaruh budaya dari berbagai penjuru.