Pulau Kemarau adalah sebuah pulau kecil yang terletak di perairan Indonesia, dikenal dengan lanskap yang unik dan karakteristik geografis yang menarik. Pulau ini mendapatkan namanya dari kondisi cuaca yang seringkali sangat kering dan minim curah hujan, memberikan kesan seperti musim kemarau yang panjang. Meskipun ukurannya kecil, Pulau Kemarau menawarkan keindahan alam yang menakjubkan dengan pantai-pantai berpasir putih dan air laut yang jernih. Terumbu karang yang masih alami menjadi rumah bagi berbagai spesies ikan tropis yang menarik bagi para penyelam dan penggemar snorkeling. Selain keindahan alamnya, Pulau Kemarau juga memiliki kekayaan budaya yang kaya. Penduduk lokal yang menghuni pulau ini dikenal dengan tradisi dan cara hidup yang masih kental dengan budaya mereka. Kehidupan sehari-hari mereka sering melibatkan aktivitas laut seperti menangkap ikan dan mengumpulkan hasil laut lainnya, serta melestarikan kebiasaan tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Pada Perang Palembang I dan Perang Palembang II sepanjang awal abad ke-19, Kesultanan Palembang Darussalam mendirikan salah satu benteng maritim terkuat di atas tanah Pulau Kemaro bernama Benteng Tambak Bayo. Pulau Kemaro sendiri dipilih sebagai lokasi pertahanan lapis pertama karena kawasannya tidak pernah terendam saat permukaan Sungai Musi sedang tinggi. Sedangkan kawasan lain selalu terendam air Sungai Musi, karena sebagian besar kawasan Palembang merupakan rawa air. Benteng pertahanan Pulau Kemaro menjadi kunci penting masuknya kolonial Belanda ke Palembang.