Pindang merupakan makanan berbasis Palembang Melayu. Sesungguhnya, masakan ini merupakan lauk dengan pengolahan sederhana. Pada masa lalu, aktivitas masyarakat yang tinggi, menyebabkan dorongan untuk memasak secara praktis. Pada sisi lain, Sumatera Selatan yang memiliki aliran Sungai Musi beserta anak-anaknya menyediakan ikan yang berlimpah. Ditambah lagi, lebak memiliki kekayaan yang sama melimpahnya. Dibuatlah kemudian, pindang ikan atau udang. Ikan yang biasa dimasak pindang adalah baung, betok, gabus, jelawat, juaro, patin, serandang, toman, bujuk , lais, belida. Awalnya, bumbu pindang sangat sederhana, yaitu bawang merah, serai, lengkuas, cabai, asam jawa. Semua bumbu hanya digeprek. Sedangkan asam Jawa diambil sarinya. Semua bahan direbus. Ketika kuah mendidih, daging ikan dimasukkan. Saat matang, ditambahkan daun kemang. Pada perkembangan selanjutnya, mulai ditambahkan nanas.
Sejarah Pindang Palembang berakar pada budaya lokal Palembang yang telah mengalami berbagai pengaruh asing, terutama dari Kerajaan Sriwijaya yang merupakan pusat perdagangan dan peradaban di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga abad ke-13. Selama masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Palembang menjadi titik temu bagi berbagai budaya dan tradisi, termasuk kuliner. Pengaruh dari budaya Melayu dan Tionghoa sangat kuat dalam pembentukan cita rasa dan teknik memasak pindang. Teknik memasak ikan dengan cara direbus dalam kuah yang kaya bumbu, yang dikenal sebagai pindang, kemungkinan besar terinspirasi oleh teknik memasak dari Tiongkok yang sering menggunakan rebusan dan rempah yang kuat.
Ikan Patin Dagingnya yang lembut dan sedikit manis membuatnya menjadi pilihan favorit. Teksturnya yang lembut membuat bumbu meresap sempurna ke dalam daging ikan. Bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, cabai, lengkuas, serai, daun salam, dan terasi adalah bumbu-bumbu yang sering digunakan untuk memberikan cita rasa khas pada pindang Palembang. Asam jawa atau asam kandis sering ditambahkan untuk memberikan rasa segar dan sedikit asam pada kuah pindang. Nanas sering digunakan untuk memberikan rasa manis dan sedikit asam pada kuah pindang. Tomat memberikan rasa sedikit asam dan menambah kesegaran pada kuah pindang.