Monpera adalah singkatan dari Monumen Perjuangan Rakyat. Monumen yang terletak di kota Palembang ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Palembang dalam merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda. Bentuknya yang unik menyerupai bunga melati memiliki makna yang mendalam. Monpera bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga menjadi saksi bisu sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Di sini, kita bisa belajar tentang keberanian dan semangat juang para pahlawan yang telah berkorban demi negeri. Selain menjadi monumen bersejarah, Monpera juga menjadi salah satu tempat wisata yang menarik di Palembang. Dengan desain arsitektur yang indah dan makna historis yang kuat, Monpera menyajikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Pengunjung dapat menjelajahi berbagai ruangan di dalam monumen, melihat koleksi benda-benda bersejarah, dan membaca informasi tentang perjuangan rakyat Palembang.
Dimana monumen tersebut menjadi saksi bisu perang yang berlangsung selama lima hari lima malam, bermula saat tentara belanda melanggar garis demokrasi, dan terjadi pertempuran antara Tentara Republik Indonesia (TRI) dan Tentara Belanda, setelah perang yang semakin tidak kondusif akhirnya perang diakhiri dengan kesepakatan untuk menghentikan kontak senjata antara keduanya. Peletakan batu pertama pada tanggal 17 Agustus 1975, Pembangunan monumen selesai pada 1988, yang kemudian diresmikan oleh Alamsyah Ratu Prawiranegara dengan nama Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Bentuk Monpera menyerupai bunga melati bermahkota lima. Melati menyimbolkan kesucian hati para pejuang, sedangkan lima sisi manggambarkan lima wilayah keresidenan yang tergabung dalam Sub Komandemen Sumatera Selatan.